1. Brand Awareness dan Tingkatannya
Brand Awareness adalah kemampuan calon pembeli atau konsumen untuk mengenali maupun mengingat sebuah merek yang meliputi meliputi nama, gambar/ logo, serta slogan tertentu yang digunakan para pelaku pasar untuk mempromosikan produk-produknya. Menurut David A.Aaker (1997), brand awareness sendiri didefinisikan menjadi 4 tingkatan, yakni sebagai berikut :
a) Top of mind
Top of mind adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada dalam benak konsumen.
b) Brand recall
Brand recall adalah pengingatan kembali merek secara spontan tanpa adanya bantuan (unaided recall).
c) Brand recognition
Brand recognition adalah tingkat minimal dari kesadaran merek dimana pengenalan suatu merek mucul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).
d) Unaware of brand
Unaware of brand adalah tingkat paling rendah dalam piramida kesadaran merek dimana kosumen tidak menyadari adanya suatu merek walaupun sudah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan (aided recall).
2. Brand Equitity
Brand Equitity adalah seperangkat aset dan keterpercayaan merek yang terkait dengan merek tertentu, nama dan atau simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa, baik bagi pemasar/perusahaan maupun pelanggan.>
3. Brand Association
Brand Association (Asosiasi Merek) adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek. Brand Association mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis, harga, pesaing, dan lain-lain.
4. Brand Loyality
Brand Loyality memiliki beberapa definisi, yaitu :
a) Menurut Aaker ( 1997:56), Brand Loyality adalah suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek.
b) Menurut Mowen (1995:531), Brand Loyality adalah tingkatan dimana pelanggan memiliki sikap positif terhadap suatu merek, memiliki komitmen dan cenderung untuk terus melanjutkan membeli produk dengan suatu merek tertentu dimasa yang akan datang.
c) Menurut Schiffman (227) , Brand Loyality adalah kesetiaan merek dinilai dari sikap terhadap suatu merek dengan pembelian secara berulang-ulang.
d) Menurut Assael (70) , Kesetiaan merek menggambarkan sebuah sikap yang positif dan melakukan pembelian terhadap merek tersebut secara berulang-ulang.
Tingkatan Brand Loyality :
a) Berpindah-pindah (Switcher)
b) Pembeli yang bersifat kebiasaan (Habitual buyer)
c) Pembeli yang puas dengan biaya peralihan (Satisfied buyer)
d) Menyukai merek (Like the brand)
e) Pembeli yang komit (Commited buyer)